PONTIANAK, KB1- Pembantu Dekan III Fisipol Untan, Syarif Usmulyadi menaruh curiga kepada anggota polisi yang mengamankan aksi demonstrasi pelantikan di halaman gedung DPRD Kalbar. Ia menduga aksi pemukulan mahasiswa karena ada dendam oknum polisi terhadap Abang Basar, merupakan Ketua HMI Pontianak.
“Sebab aneh sekali. Hanya satu orang mahasiswa kook sampai dipukuli puluhan polisi,“ kata Usmulyadi, Kamis (02/10/2014).
Kecurigaan Usmulyadi cukup beralasan. Menurutnya, selama menjadi mahasiswa Fisipol, Abang Basar dikenal sosok yang memiliki prilaku sopan santun di lingkungan kampus. Meski demikian, mahasiswa Fisipol Untan ini memang cukup vokal dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain.
Ia pun menyayangkan musibah yang menimpa mahasiswa didiknya tersebut. Sebab sosok Abang Basar dikenal sebagai mahasiswa yang mengedepankan sopan santun saat menyampaikan pendapat.
“Di kampus Abang Basar merupakan mahasiswa kebanggaan karena aktif berorganisasi,” katanya. Baik di
kampus maupun di luar kampus. Apalagi dia termasuk orang yang sopan dalam menyampaikan pendapat.
Karena prilaku keseharian Abang sebagai mahasiswa tersebut, pihak kampus merasa tidak percaya dengan musibah yang menimpanya. Sebab menurut mereka tidak mungkin Abang Basar melakukan tindakan anarkis saat berdemonstrasi.
“Saya terkejut dan tidak menyangka saat mendengat kabar pemukulan tersebut. Sebab rasa-rasanya tidak mungkin Abang Basar sampai berlaku anarkis,” kata Usmulyadi.
Ia menambahkan atas kejadian ini pihak Fisipol Untan berharap agar kepolisian mengusut tuntas kasus pemukulan yang dialami oleh Abang Basar. Begitu pula kepada para petugas polisi yang mengamankan demo, mestinya tidak mudah terpancing emosi saat menjalankan tugas. (tn)
Artikel ini telah dibaca 1625 kali