PONTIANAK, KB1- Puluhan para aktivis, mahasiswa dan penggiat sosial menghadiri launching kalbarsatu.com di kafe Corner, Jalan Gajah Mada Pontianak, Jumat (10/10/2014) pukul 15.00 WIB. Media online pendatang baru di Kalbar ini secara resmi dibuka langsung dua tamu undangan istimewa, yakni Leo Sutrisno (akademisi) dan Muhlis Suhaeri (Wartawan Senior Kalbar). Dua suguhan hiburan, stan up komedi dan sumbangan vokal dari panitia, menyemarakkan acara, sekaligus mengawali diskusi, membangun media peradaban di Kalbar.
Leo Sutrisno, dalam diskusi sore ini membawa audiens pada puluhan tahun lalu di Kalbar, di mana pada saat itu masih banyak warga naik gerobak secara pelan-pelan. Sekarang dengan perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, warga sekarang sudah banyak yang menggunakan mobil.
“Tapi yang terjadi sekarang, justru tata tertib lalu lintas yang sering dilanggar. Misalnya belok kiri tidak menggunakan lampu sen,” katanya.
Budaya masyarakat juga sekarang sudah mulai berubah. Contoh kecil, bagaimana
pasar tradisional saat ini mulai ditinggalkan masyarakat dengan kehadiran mal dan pasar swalayan. Ini juga berlaku dengan media. Mau tidak mau, media mesti mempertahankan budaya yang ada dan mampu menggabungkan konten global dan lokal.
Ini seperti teori menanam pohon. Si penanam mesti mencari bibit pohon yang khas dan dikenal di masyarakat luar. “Inilah sebenarnya kekuatan media, mencari kekuatan nilai yang khas di Kalbar, kemudian diekspose secara global,” katanya.
“Buat berita yang semakin Kalbar,” tambahnya.
Muhlis Suhaeri justru menitikberatkan bagaimana media sarana edukasi. Menurutnya, artikel yang dimuat di media masa memiliki sebuah nilai pengetahuan dan memiliki berita dan hal yang bersifat kebaruan.
“Karena prinsip media adalah berdasarkan fakta. Maka nilai kebaruan berita sangat penting bagi pemilik media itu sendiri,” katanya.
Ia pun yakin, dengan kehadiran media kalbarsatu.com ini mampu menyampaikan informasi yang tidak dimiliki di tempat lain. Tentunya harus memiliki sikap kritis, sebagai fungsi kontrol sosial. “Ini akan menjadi kekuatan bagi pemilik media itu sendiri,” kata Redaktur Pelaksana Harian Suara Pemred.
Pimpinan Umum kalbarstau.com berpendapat demikian. Menurutnya, media masih menjadi kekuatan dan bagian dari pilar demokrasi. masyarakat mesti diberikan edukasi dan pencerahan.
Apalagi perkembangan media sekarang, masih adanya peran media yang berpihak dan terlalu subjektif. “Ini yang membuat saya prihatin,” katanya. Berangkat dari itulah, ia berkeinginan kekuatan media kembali pada fitrahnya. Yakni harus independen. (ags)
Artikel ini telah dibaca 1503 kali