PONTIANAK-Sembilan patok batas perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia di kalimantan alami kerusakan. Ini terjadi akibat kurangnya pengawasan pemerintah karena keterbatasan sarana dan SDM yang ada.
Asisten Deputi BNPP, Dr. Tumpak Simanjuntak mengatakan batas wilayah antarnegara RI dan Malaysia cenderung mengalami masalah dengan titik batas yang sering berubah posisi dan rusak. Selain akibat faktor alam, ada juga akibat campur tangan manusia.
“Kita minta pemeintah daerah turut serta berperan dalam menjaga dan pengawasan sarana batas wilayah,” ujar Tumpak, kemarin di Pontianak.
Menurut dia, kerusakan pilar batas wilayah yang diakibatkan tangan manusia lebih dikarenakan mereka tidak memahami tentang segala aturan batas wilayah. Namun celakanya, ada pula kesalahan serta pelanggaran batas wilayah yang dilakukan sejumlah pengusaha.
“Ini terjadi cenderung akibat mereka tidak mengetahui serta tidah paham akan aturan yang ada, sehingga perlu dilakukan sosialisasi dari pemerintah setempat,” kata Tumpak.
Ia menambahkan, masalah perbatasan antar negara harus segera ditangani serius oleh pemerintah. Sehingga tidak menjadi masalah yang besar di kemudian hari. Maka diperlukan pengawasan ketat serta sosiaslisasi di masyarakat.
“Ini sangat perlu diberikan agar masyarakat juga mampu membantu menjaga wilayah Negara agar tidak dirampas warga asing,” pintanya. (Ain)
Artikel ini telah dibaca 1999 kali