PONTIANAK, KB1 – Kalimantan Barat boleh bangga memiliki kekayaan alam berupa Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Namun sayang, akibat aktivitas masyarakat yang tidak ramah lingkungan akibatkan kualitas air sungai kian menurun. Seperti keberadaan PETI yang bisa akibatkan air sungai Kapuas tercemar mercury.
“Kualitas air di Sungai Kapuas kian menurun akibat tingginya pencemaran secara kimiawi dan biologis,” kata Hendrikus Adam, aktivis WALHI Kalbar, Selasa (21/10) pagi.
Ia mengatakan masih banyaknya masyarakat yang kurang ramah terhadap lingkungan seperti membuang sampah ke sungai, semakin diperparah dengan aktivitas PETI di aliran sungai Kapuas. Padahal dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan sangat besar, seperti adanya kandungan mercury di sungai.
“Dapat dibayangkan betapa banyak warga di Kalbar yang terkena dampak secara langsung maupun tidak, jika air Sungai Kapuas tercemar,” ujar Hendrikus.
Menurut dia, selama ini air Sungai Kapuas digunakan untuk sumber air bersih, mandi, cuci dan kakus. Tidak hanya itu, warga juga memanfaatkan Sungai Kapuas sebagai sarana transportasi, sumber ekonomi, serta sarana sosial dan budaya.
“Jadi sangat disayangkan jika Sungai tak terawat dengan baik apalagi sampai tercemar yang berpotensi membahayakan terutama bagi warga tepian sungai Kapuas,” katanya. (Dik)
Artikel ini telah dibaca 1709 kali
