Cara Bicara Agar Terlihat Berwibawa dari Mario Teguh

Motivator Nasional, Mario Teguh. Foto IST.

Jakarta – Bagaimana cara berbicara yang berwibawa? “Wow itu super sekali,” ujar Motivator kelas atas nan kodang, Mario Teguh, dalam kalimat pembuka di Video yang telah ditonton lebih dari satu juta pasang mata, di Youtube.

Kata kata sakti Mario pun lansung diucapkannya, di bagian awal Video. Dikatakannya begini, “Sebuah pribadi dilihat berwibawa, kalau dia mengendalikan dirinya, yang membuat orang lain merasa bahwa jiwa yang di dalam diri ini damai,” ujarnya.

Orang berwibawa itu kata Mario, Damai. Yang perlu diingat Wibawa dengan Kharisma itu beda. Menurutnya wibawa itu “tanggung jawab pribadi”.

“Wibawa itu bisa dibangun. Kharisma tidak. Kharisma itu pemberian dari tuhan. Orang orang yang berwibawa lebih mudah dihadiahi kharisma oleh tuhan, daripada orang orang yang petakilan, yang berantakan hidupnya, berantakan sikapnya, bahasanya rendah sekali sulit diberikan kharisma,” jelas Mario Teguh.

“Jadi tanggungjawab kita sebagai pribadi adalah membangun wibawa,” lanjutnya.

Jangan Banyak Gerakan Tubuh
Caranya dikatakan Mario, bawha Wibawa itu jiwa yang damai. Jiwa yang damai itu kuat dan tidak goyang. Dan jiwa yang tidak goyang bisa dilihat dari tubuh yang tidak goyang juga. Jadi orang mau berwibawa tidak boleh terlalu banyak gerakan tubuhnya.

“Jadi kalo dia menoleh, yang menoleh itu kepalanya. Bukannya malah begini begitu (badannya yang bergerak ke samping kanan kiri). Jadi tanda pertama dari kewibawaan itu adalah kedamaian jiwa, dan jiwa yang damai itu tenang, badannya tenang.” terang Mario sambil mencontohkan gerak tubuhnya.

Mengetahui dan Terukur
Sikap yang tenang dari seseorang kata Mario dikarenakan Ia telah mengetahui. Kalau tidak tahu mengetahui, maka orang tersebut akan khawatir. “Nah jiwa yang tenang adalah yang mengetahui. Apapun yang diketahuinya itu menjadi terukur. Jadi Dia menoleh nggak kelewatan, suaranya pas tidak keras dan tidak lemah, terukur.” tukasnya.

Tidak Tergesa-gesa
Orang orang bewibawa bersikap tidak tergesa gesa. Mario Teguh mencontohkan “Misalnya ada orang membantah, dan Dia tau cara mematahkan bantahan itu. Kalau Dia tidak berwibawa maka orang yang membantahnya belum selesai ngomong sudah dipotong Dia. Kalau orang beribawa senyum saja dan membiarkan orang tersebut menyampaikan bantahan sampai selesai. Setelah selesai baru dijawab dengan cara yang anggun, dengan ringan dengan ahli. Kemudian yang penting, setelah menjawab bantahan, Dia tidak merasa dan menikmati kemenangan,”jelasnya.

Suaranya Dalam
Orang berwibawa mesti berbicara dengan suara yang dalam menurut Mario. “Bagaimana mungkin saya dilihat berwibawa kalau suara saya tinggi, melengking, kuatiran. Jadi laki laki harus belajar bicara yang dalam,” tukasnya.

Caranya menurut Mario bisa dengan membesarkan dada. “Seperti speker yang besar suaranyakan ulem, dalam. Nah sama, dada ini kan ruang resonansi ruang bergetarnya suara kita,” jelasnya.

Kenapa suara yang dalam itu berwibawa? Dikatakan Mario, kembali ke jiwa. “Berarti itu suara yang berasal dari jiwa yang damai,” ujarnya.

Memilih Kata
Memilih kata kata yang akan dibaracakan itu juga tak kalah penting. Sebab kata kata yang tepat akan menghasilkan suara dan kesan wibawa.

Gerakan Tangan
Orang yang tak mengerti dengan gerakan tangan, biasanya cenderung menggerakan tangan tinggi tinggian. Seakan kesannya mau menunjukan bahwa Dia lebih tinggi, lebih tau dari orang lain. Menurut Mario itu adalah perilaku orang sombong. “Nah hati hati ini perilaku sombong yang menarik bagi anak muda. Oh kok keren ya?, padahal yang dilihat itu kesombongan,” kata Mario Teguh dalam konten videonya.

“Perilaku tersebut bisa membuat Anda ditembak jatuh oleh orang, karena di luar sana banyak sekali orang yang rendah hati, yang sangat powerfull, sangat ahli bicara dan tidak kelihatan. Lalu ada anak muda mau sok pinter, dibabat sama mereka dengan cara yang anggun,” tambanya.

Jangan Mengangguk Terlalu Cepat
Menurut Mario kita akan sulit kelihatan berwibawa jika mengangguk kepala terlalu cepat. Jika anda berbicara dengan seorang yang lebih senior atau lebih tinggi jabatannya dari anda, Mario menyarankan untuk bersikaplah sebagai bawahan, tapi tidak sebagai orang yang rendah. Dan buatlah lawan bicara anda itu bangga dengan sikap wibawa anda sebagai bawahannya.

“Perilaku banyak orang Indonesia, mengangguknya terlalu cepat. Saya pernah sangat Junior di organisasi tetapi saya tidak pernah menganggukan kepala secepat itu. Sejak muda saya menolak untuk cepat meng-iya-iyakan orang. Dengan begitu Saya bersikap di bawah orang lain tapi bukan sebagai orang yang rendah,” ujar Mario.

Kontrol Interaksi
Terakhir Mario Teguh mengatakan, kewibawaan dalam bicara sangat dipengaruhi oleh kedamaian jiwa. Jadi kontrol untuk tetap memelihara kedamaian itu, di dalam interaksi kita dengan orang lain. (Aw/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 4231 kali