Dewan Cek Dermaga Penyeberangan

PONTIANAK, KB1- DPRD Kota Pontianak melakukan pengecekan ke Dermaga Penyeberangan yang ditabrak oleh fery beberapa waktu lalu.  Pengecekan itu diikuti oleh pihak Perusahan Penyeberangan Nusantara dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Pontianak.

Ketua Komisi B DPRD Kota Pontianak, Agus Sulistio, mengatakan permasalahan ini akan ditangani sesuai aturan antara pihak perusahaan dengan dinas.
“ Kami disini  tidak mencari siapa yang salah atau benar namun lebih ditekan bagaimana solusi untuk mengatasi dermaga ini sesuai dengan kesepakatan dari pihak perusahan dan pemkot,” jelas Agus.

Ia menambahkan DPRD Kota Pontianak disini sesuai dengan tugas kedewanannya  dimana untuk melakukan pengawasan terhadap perbaikan dermaga.
“Dari yang kami lihat sekarang kerusakan nya cukup lumayan parah, karena dilihat kapal dengan kondisi seperti ini kapal tidak bisa bersandar,” terangnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, untuk perbaikan ini diminta untuk segera melakukan perbaikan dikarenakan hal ini telah merugikan masyarakat terutama untuk pelaku ekonomi
Sementara dari pihak PT Cemara Nusantara Sukiyati  mengatakan akan bertanggung jawab penuh sesuai dengan perjanjian dengan pihak pemkot.
“Dari pantauan hari ini jika kita yang akan melakukan perbaikan, tetap kita akan melakukan perbaikan segera,” jelasnya.
Namun pihak perusahan belum bisa memastikan kapan perbaikan dermaga bisa diselesaikan.
Kecelakan ini hanya karena kesalahan teknis bukan dikarenakan kelalain dari pihak penyeberangan.
“Sistem kapal ini seperti  komputer kadang-kadang mati tiba-tiba, namun jika kita hidupkan normal lagi,” paparnya.

Pihak perusahan menjelaskan sistem pengendalian kapal yang terdiri dari tiga sistem yaitu  sistem hidrolik, listrik dan angin. “Setelah kita cek tidak ada masalah semuanya normal, sehingga kita belum bisa memastikan penyebab kecelakaan ini,” tukasnya.

Disisi lain Kepala Dinas Dishubkominfo Kota Pontianak, Syf Adriana Farida juga mengungkapkan kerusakan di dermaga dinilai parah. Dalam hal ini pihak perusahaan dimintak paling lama pada tanggal 4 maret sudah harus mulai pekerjaan.
“Kita akan sama-sama mencari solusi untuk melakukan upaya perbaikannya,” katanya. (sai/03)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1394 kali