Singkawang – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, HM Nadjib mengatakan pihaknya saat ini sedang menginventarisir Sekolah sekolah yang mengalami kerusakan baik dari tingkat TK, SD sampai SMP.
Menurutnya, Inventarisir Sekolah yang rusak bukan tanpa alasan, karena Wali Kota Singkawang menginginkan agar sekolah setiap tahunnya semakin baik.
“Baik itu prestasi, bangunan fisik, tenaga pendidik dan lainnya. Sehingga sudah menjadi kewajiban Saya untuk memastikan agar pelayanan di Sekolah itu harus terpenuhi standar pelayanan minimal (SPM),” ujarnya.
Untuk itu, diapun meminta kerjasama dari Pihak sekolah untuk bisa menyampaikan kekurangan-kekurangan yang ada di Sekolahnya.
“Misalnya, WC di Sekolahnya kurang, kurangnya berapa, Kemudian kalau ada yang rusak, rusaknya berapa, terus apanya yang rusak. Jika hal tersebut sudah dilaporkan, InsyaAllah akan diperbaiki melalui melalui APBD Perubahan atau APBD 2019,” ungkapnya.
Karena Pemerintah Daerah saat ini siap memberikan sumbangsihnya untuk pembangunan pendidikan, Pihak Sekolah pun diminta untuk tidak lagi meminta sumbangan-sumbangan yang tidak jelas kepada Murid.
“Jadi untuk bangun WC, pagar dan sebagainya jangan lagi dibebankan kepada Siswa, karena semua itu sudah menjadi tanggungjawab Pemerintah. Kecuali pakaian, karena hal tersebut berhubungan langsung untuk kepentingan Siswa. Itupun dilihat dulu orang tuanya mampu atau tidak, kalau tidak, jangan dipaksakan,” ujarnya.
Jika, masih ada sekolah yang menekankan siswa untuk memberikan sumbangan untuk pembangunan WC, pagar dan sebagainya, dia tegaskan jika itu sudah ada indikasi yang mengarah pada praktik pungutan liar (pungli), “itu ada pidananya, jadi hati-hati,” kata Nadjib. (Tri)
Artikel ini telah dibaca 1651 kali