Hazairin Ingatkan Petani Tak Membakar Lahan

Ir. Hazairin, MS. Kadis Pertanian, Tanaman Pangan Dan Hortikultura Prov. Kalbar

PONTIANAK, KB1 – Kesekian kalinya, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, mengingatkan petani di daerah ini tak membakar lahan ketika melakukan aktivitas pertanian. “Musim kemarau begini, dampak yang ditimbulkan dari membakar bisa fatal,” ujar Ir Hazairin MS, dalam sebuah acara, kemarin, di Pontianak.

Sepintas membuka lahan dengan cara membakar seakan lebih efektif. Dalam tempo cepat, lahan bisa langsung siap tanam. Namun, akibat dari kegiatan ini, segala sector akan terkena imbasnya. Kabut asap yang ditimbulkan mengganggu kesehatan, perekonomian, pendidikan, dan sebagainya. “Akhirnya, petani juga terkena imbas,” tegas Hazairin.

Menurut Kadis Pertanian, petani hendaknya tak terpaku pada pembakaran lahan ketika akan bercocok tanam. Banyak alternative dapat dilakukan untuk mempersiapkan lahan. Malahan semak hasil tebasan dapat dimanfaatkan untuk pupuk kompos. “Nah, yang begini malah lebih ramah bagi lingkungan. Dan maanfaatnya juga besar,” imbuhya.

Munculnya kabut asap di Kalbar belakangan ini dikatakan akibat dari terbakarnya lahan gambut. Dan gambut terbakar dipicu oleh kegiatan pembakaran lahan dalam pembukaan kawasan pertanian. Sejumlah perusahaan perkebunan sawit bahkan dituding menjadi biang dari kebakaran lahan yang terjadi saat ini. Begitupun juga petani, juga ikut dicurigai memberikan kontri busi terhadap munculnya asap karena pembakaran lahan.

Hazairin menegaskan, pada berbagai kesempatan dirinya tak bosan untuk selalu mengingatkan aparat di lingkungan Dinas Pertanian maupun stakeholder yang ada, agar lebih waspada terhadap pembakaran lahan. “Dengan diingatkan dan mengetahui dampak bahaya lebih besar dari kabut asap, semua kita tentu ingin menjaga agar lingkungan ini tetap lestari. Membakar lahan bukanlah kegiatan usaha tani yang dibenarkan dan bahkan melanggar Undang Undang,” papar Kadis Pertanian serius.(awr/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1676 kali