KalbarOke.com — Komitmen kuat untuk memperluas kerja sama strategis di bidang pendidikan tinggi dan riset disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, dengan Duta Besar Serbia untuk Indonesia, Ivana Golubović-Duboka, di kantor Kemdiktisaintek, Jumat 18 Juli 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Brian mengapresiasi kontribusi Serbia yang selama lebih dari satu dekade telah menyediakan beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Serbia.
“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Serbia. Ini peluang emas untuk memperluas wawasan global,” ujar Menteri Brian.
Tak hanya soal beasiswa, Indonesia juga mendorong kolaborasi lebih luas dalam bidang riset ilmiah. Menteri Brian menawarkan skema joint funding research, dengan keterlibatan awal 20 profesor dari masing-masing negara.
“Ini akan menjadi langkah awal menuju program kolaborasi riset yang lebih besar dan berdampak nyata,” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Dubes Ivana menyatakan dukungan penuh. Menurutnya, ada momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral yang tahun lalu menandai 70 tahun kerja sama diplomatik Indonesia-Serbia.
“Meski kita berjauhan secara geografis, kolaborasi di bidang pendidikan dan riset adalah jembatan penting. Kami siap memperbarui naskah kerja sama dan meningkatkan pertukaran pelajar,” ungkap Dubes Ivana.
Kemdiktisaintek bersama Kedutaan Besar Serbia akan segera membentuk tim untuk membahas pembaruan naskah kerja sama yang mencakup riset bersama, program mobilitas dosen-mahasiswa, dan pertukaran teknologi akademik.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, yang menegaskan pentingnya memperkuat jejaring riset internasional sebagai bagian dari strategi globalisasi pendidikan tinggi Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya memperluas akses beasiswa, tetapi juga mendorong terbentuknya pusat riset bersama yang berorientasi pada solusi global. (*/)
Artikel ini telah dibaca 23 kali