Indeks

Indonesia Dorong Aksi Nyata HAM di ASEAN, Kritik Standar Ganda dan Dukung Korban Perdagangan Manusia

Ilustrasi kritik standar ganda dan dukung korban perdagangan manusia

KalbarOke.com – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyerukan transformasi nyata dalam pemajuan hak asasi manusia (HAM) di kawasan Asia Tenggara. Dalam Pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (AMM) bersama ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) yang digelar di Kuala Lumpur, , Malaysia, Senin 8 Juli 2025, Indonesia menegaskan pentingnya langkah konkret, bukan hanya retorika.

“Sudah waktunya kita berhenti sekadar bicara. Komitmen HAM harus diwujudkan dalam aksi nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegas Menlu Sugiono dalam forum tersebut, yang menjadi debut diplomatiknya bersama AICHR.

Fokus pada Kelompok Rentan dan Isu Mendesak

Indonesia mendorong AICHR agar lebih responsif terhadap berbagai persoalan HAM yang mendesak, mulai dari perdagangan manusia, pelanggaran hak kelompok rentan, hingga kerusakan lingkungan. Menlu Sugiono menegaskan bahwa program-program AICHR harus menyentuh akar persoalan dan memberi dampak langsung, bukan sekadar kegiatan simbolik.

Selain itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan antarnegara ASEAN untuk memperkuat perlindungan HAM sebagai bagian dari agenda pembangunan kawasan.

Indonesia Soroti Standar Ganda dalam Isu HAM Global

Dalam forum tersebut, Indonesia juga menyoroti pentingnya AICHR bersuara lantang di kancah internasional, khususnya terhadap praktik standar ganda dalam penegakan HAM.

“AICHR harus berani menolak standar ganda, termasuk ketidakadilan yang menimpa rakyat Palestina,” ujar Menlu Sugiono tegas.

Ia mendorong AICHR menjalin dialog lebih aktif dengan mitra eksternal dan memperkuat posisi ASEAN sebagai kekuatan moral dalam isu HAM global.

Apresiasi untuk Langkah Konkret dan Panduan HAM ASEAN

Indonesia menyambut baik sejumlah capaian, termasuk ASEAN Human Rights Dialogue dan peluncuran ASEAN Guidelines on the Implementation of the Non-Punishment Principle bagi korban perdagangan manusia. Langkah ini dinilai sebagai wujud nyata ASEAN dalam memperkuat nilai keadilan dan perlindungan korban.

“HAM bukan hanya norma internasional, tetapi fondasi kawasan yang damai, adil, dan inklusif,” tutup Sugiono dalam pernyataannya.

Indonesia Paling Aktif dalam Program HAM ASEAN

Wakil Indonesia di AICHR, Anita A. Wahid, juga menegaskan bahwa Indonesia memegang peran aktif dalam memajukan HAM di ASEAN. Dalam periode Juli 2024–Juni 2025, Indonesia menjadi negara paling aktif dengan enam program utama yang mencakup isu hak sipil-politik, pembangunan berkelanjutan, dan lingkungan hidup.

AICHR juga mengumumkan tengah menyusun dua deklarasi baru, yaitu: Hak atas lingkungan hidup yang sehat, Hak atas pembangunan dan perdamaian. Laporan Tahunan AICHR 2025 resmi dicatatkan dalam AMM ke-58 sebagai catatan penting kemajuan agenda HAM regional. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 44 kali

Exit mobile version