JAKARTA, KB1- Pesawat tempur andalan TNI AU, Sukhoi SU-27/30MKI Flankers dalam sepekan terakhir ini memang menjadi pahlawan mengamankan teritorial udara di wilayah Indonesia. Dua pesawat asing milik Australia dan Singapura berhasil dipaksa mendarat lantaran melanggar izin batas terbang di wilayah negara lain. Yakni Satu di Manado dan satu lagi di Pontianak, Kalimantan Barat.
Alasan TNI AU mengerahkan dua pesawat tempur ini tentu memiliki alasan. Selain tangguh melakukan manuver, pesawat ini juga canggih dari segi teknologi persenjataan. Jet tempur Sukhoi SU27 SKM misinya memang dirancang memiliki kemampuan sergap superioritas udara dengan jelajah jarak jauh. Selain keunggulan udara jet tempur ini dengan kemampuan multiperannya mampu melakukan serangan terhadap sasaran di darat dengan peluru kendali atau bom pintar.
Teknologi tempur Sukhoi 27 SKM dari pabriknya Knaapo di Rusia sangat menggentarkan karena mampu membawa rudal udara ke udara RVV-AE active radar homing, rudal udara ke permukaan KH- 29T(TE), KH-29L, KH-31P, KH-31A dan bom pintar jenis KAB 500Kr dan KAB-1500Kr.
Sukhoi SU 27SKM dan SU30 MK2 telah dilengkapi dengan instrumen isi ulang BBM di udara sehingga kemampuan jelajah tempurnya semakin jauh. Dengan sekali isi ulang avtur Sukhoi SU27 SKM dan SU30 MK2 mampu mencapai jelajah 5400 km, sebuah jelajah tempur yang menakjubkan.
Instrumen avionik di kokpit berupa layar kaca MLD (Multifunction Liquid-crystal Display) dan HUD (Head Up Display). Sistem navigasi terintegrasi dengan sistem satelit Glonass dan Navstar demikian juga dengan RWR (Radar Warning Receiver) yang berfungsi mengendalikan tembakan rudal anti radiasi KH-31P. Penggunaan IRST (Infrared Search and Track Device) yang mampu menembakkan rudal laser beam riding sudah tersedia di Sukhoi SU27 SKM.
Teknologi tempur yang dikandung pada Jet tempur Sukhoi SU27 SKM dan SU30 MK2 mampu mendeteksi, mengunci dan menyerang sasaran 360 derajat dengan segala cuaca. Cantelan beragam persenjataan Sukhoi mampu menggotong sampai 12 jenis senjata mulai dari rudal udara ke udara, rudal udara ke darat, roket dan bom. Selain kemampuan serang darat yang dimiliki Sukhoi SU30 MK2 perbedaan lain yang membedakan keduanya adalah SU27 SKM memiliki 1 kursi pilot sedangkan SU30 MK2 memiliki 2 kursi pilot.
Kecanggihan teknologi Sukhoi tentu mampu menyetarakan kemampuan pilot TNI AU dengan pilot jet tempur canggih lainnya seperti F15 SG Singapura dan Super Hornet Australia.
Teknologi Pendukung
Di luar kemampuan tempur jet Sukhoi juga terbilang handal dalam bermanuver. Pesawat jenis ini terbilang unggul dengan pesawat tempur jenis lain milik TNI AU. Untuk pertama kalinya di dunia, produksi pesawat terbang Sukhoi memiliki mesin dengan tthrust vector kontrol dan sistem remote control terpadu dalam satu kontrol loop.
Di lihat dari segi desain, pesawat dilengkapi dengan avionics skala besar yang terintegrasi dengan sistem luar negeri dan dalam negeri asalnya. The Su-30MKI memiliki “internasional” avionics portofolio, karena tidak termasuk sistem dan 14 unit yang dibuat oleh perusahaan asing dari 6 negara di dunia.
Kelebihan lain, pesawat ini juga produksi memiliki radar dengan PAA “Bar” dikembangkan oleh Scientific Instrumentation Research Institute of Technology). Selain itu, pesawat memiliki new ejection seat yang baru, K-36D-3.5, dan inovasi lainnya dari sistem domestik asal. (red)
Artikel ini telah dibaca 1715 kali