Mangkal di Pelabuhan Senghie, Pedagang Kwetiaw Peroleh Rp 200 Ribu Sehari

Pontianak, KB1 – Mangkal di Jalan Pangsuma, Pontianak kota, seorang pedagang kwetiau mampu meraih omzet Rp 200 ribu sehari. Usaha ini dilakoni Ayong, yang telah 10 tahun menyediakan masakan khas masyarakat tionghua di Pontianak. Hmm.. lumayan besar yah, lantas seperti apa kisahnya?

Ditemani gerobak dorong yang mulai usang, Pria yang telah dikaruniai tiga orang anak ini cukup mangkal di sekitar Pelabuhan Senghie, Pontianak Kota. Satu mangkok kwetiaw dipatok Ayong dengan harga Rp 10 ribu. Yah meski terlihat usaha ini sederhana, namun Ayong bisa meraih untung sekitar Rp 200 ribu perhari.

“Yah itu jika kita sedang hoky, ketika dagangan bisa ludes terjual,” kata Ayong kepada kalbarsatu.com, Selasa (2/12/2014).

Hanya dengan uang yang diperoleh dari berjualan kwetiau inilah, Ayong menghidupi ketiga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah. Namun ada kalanya, warga Jalan Pangsuma, Pontianak Selatan ini harus menelan kekecewaan ketika kwetiaw-nya tidak habis terjual. Maka dia pun hanya bisa pasrah dengan keadaan, apalagi biaya produksi untuk membeli bahan baku dagangannya meningkat.

“Sejak pemerintah menaikan harga BBM, kita memang ikut merasakan dampaknya dengan harus mengeluarkan modal lebih, karena harga barang jadi semakin mahal,” keluh Ayong.

Aromanya yang nikmat memang begitu menggoda selera siapa saja yang melintas. Inilah yang dirasakan Yanto, warga Jalan Parit H Husein I yang menjadi pelanggan setia kwe tiaw Ayong. “Saya hampir setiap hari, pasti menyempatkan diri singgah untuk makan kue tiaw neh,” ungkapnya. (Ang/02)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1424 kali