PONTIANAK, KB1- Pakaian bekas impor atau yang lebih akrab disebut lelong di Kota Pontianak masih menjadi favorit. Sebut saja kawasan Pasar Tengah hampir semua orang mengenalnya. Kemudian yang baru-baru ini menjamur yakni di kawasan Jalan Dr Sutomo Pontianak.
Ditemui di lokasi penjualan pakaian bekas impor, Dewi (29), mengaku lebih memilih membeli celana bahan jins di pasar bekas dari pada membeli yang baru. “Untuk wanita ukuran saya lebih gampang carinya. Kalau barang baru agak susah,” katanya.
Ketika ditanya mengenai keamanan pakaian bekas impor, yang baru-baru ini ditemukan mengandung bakteri e coli, Dewi mengaku tidak khawatir.
“Pas mau dipakai sebelumnya kan dicuci dulu dengan air panas, direndam, biar bakteri mati semua,” ungkap Dewi yang mengaku sudah lama menjadi penggemar pakaian bekas impor.
Belum lama ini Kementerian Perdagangan melakukan uji sampel pada 25 pakaian bekas impor yang ada di Pasar Senen Jakarta. Hasilnya beberapa jenis mikroorganisme yakni bakteri staphylococcus aures, bakteri escherichia coli (e-coli), dan jamur kapang. kandungan mikroba pada pakaian bekas memiliki ALT sebesar 216.000 koloni dan jamur 36.000 koloni. Kemendag akan melakukan sosialisasi melalui imbauan kepada konsumen untuk tidak membeli dan menggunakan pakaian bekas impor. (03)
Artikel ini telah dibaca 1545 kali