PENGHUNI RUDENIM DEMO MINTA SEGERA DIPULANGKAN

PONTIANAK, KB1 – Ratusan penghuni Rumah Detensi Imigarasi yang terletak di Jalan Adi Sucipto Kabupaten Kubu Raya melakukan demonstrasi di Halaman Rudenim Kamis (22/10/15) siang. Aksi tersebut mereka lakukan untuk meminta segera dipulangkan ke negara masing-masing, pelayanan yang buruk di Rudenim juga dikeluhkan oleh para penghuninya. Mereka mengaku sudah cukup lama mPenghuni Rudenim dengan segala kondisi yang tidak nyaman.

“Saya sudah 16 bulan tinggal di sini, kami ingin segera dipulangkan ke negara kami, di sini sudah terlalu penuh, ruangan-ruangan yang ada tidak bisa lagi untuk tinggal dengan baik,” ujar M Husin satu diantara penghuni Rudenim asal Afghanistan.

Buruknya pelayanan kesehatan serta kebersihan di lingkungan Rudemin juga membuat para penghuninya merasa tidak betah. Air untuk mandi dan mencuci yang kotor menurut mereka telah menyebabkan sejumlah penghuni mengalami penyakit kulit.

“Sangat tidak baik di sini, air kotor kesehatan juga kurang baik, walau ada dokter yang berkunjung tapi cuma tiga kali dalam seminggu, itu hanya satu sampai dua jam,” sambung Husin.

Menurut mereka kapasitas Rudenim saat ini sudah sangat tidak sesuai dengan jumlah penghuninya. Muatan yang berlebih tersebut mereka anggap menjadi sumber permasalahan buruknya kondisi kebersihan dan kesehatan di lingkungan Rudenim.

Menanggapi aksi demo dari para penghuni Rudenim, Kepala Rumah Detensi Imigrasi Kalbar, Suganda menganggap pelayanan yang selama ini mereka lakukan sudah maksimal. Dirinya juga mengakui sumber semua permasalahan di Rudenim adalah jumlah penghuni yang berlebih. Suganda menyangkal tudingan para penghuni Rudenim yang mengatakan pihaknya tidak berupaya memulangkan mereka ke negara masing-masing. Terkait proses deportasi, dikatakannya bukan kewenangan pihak Rudenim, sebab kewenangan mereka sebatas menampung para imigran selama menunggu proses deportasi.

“Selama ini pemulangan mereka ke negara masing-masing sudah berusaha dilakukan oleh pihak imigrasi, tapi karena memang banyak prosesnya jadi belum bisa cepat, makanya kondisi Rudenim seperti yang sudah diketahui bersama memang over kapasitas,” ujar Suganda kepada wartawan.

Suganda menyebut sumber permasalahan buruknye kondisi kebersihan dan kesehatan di Rudenim adalah muatan yang berlebih. Padahal untuk menyelenggaraan pelayanan kesehatan mereka telah melakukan semuanya secara maksimal sesuai prosedur.

“Memang kelebihan muatan ini menimbulkan banyak keterbatasan, kita sudah melaksanakan semuanya sesuai prosedur, dokter sudah berkunjung ke sini tiga kali dalam sepekan dengan waktu kunjungan tiga jam,” jelasnya.

Terkait proses deportasi para imigran, pihak Rudenim telah berkoordinasi dengan pihak yang berwenang, dari hasil koordinasi tersebut dikatakan kendala utama dalam pendeportasian imigran adalah proses verifikasi yang rumit pada Kedutaan negara asal para imigran (wah/06).

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1825 kali