PENYAKIT JERUK TEBAS BELUM ADA OBATNYA

Tanaman jeruk yang terserang virus CVPD pertumbuhannya akan terganggu. Foto : INT.

SAMBAS, KB1 – Virus CVPD(Citrus Vein Phloem Degeneration) sudah sejak lama menjadi momok bagi para petani jeruk di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Berbagai macam cara telah mereka lakukan untuk membasmi serangan virus ini, diantaranya dengan menyemprot, mengoleskan obat sampai menyuntik tanaman agar tahan dengan serangan virus ini. Namun semua upaya ini belum memberikan hasil yang maksimal, saat mewabah virus ini tetap menyebabkan penyakit yang mengganggu pertumbuhan tanaman jeruk milik mereka.

“Kalau diibaratkan manusia, mungkin virus ini bisa dikatakan virus AIDSnya tanaman jeruk, belum ada obatnya, saya sudah bertanya ke banyak orang dan membaca buku-buku pertanian memang belum ada cara ampuh membasmi virus CVPD ini,” cerita Beni salah satu staff di Citrus Center.

Tak ada pilihan lain bagi petani jeruk di Kecamatan Tebas selain mencabut dan membakar tanaman mereka yang terserang virus. Namun rupanya cara ini juga ada titik lemahnya, karena harus dilakukan secara massif dan kompak oleh seluruh petani jeruk, sebab kalau tidak virus CVPD akan menular ke kebun jeruk yang bersebelahan.

“Kalau mau dibakar harus semuanya, misalnya kalau saya membasmi penyakit ini di kebun saya tapi kebun tetangga tidak, maka tak lama virus ini akan menular ke kebun sebelah, jadi petani jeruk memang harus kompak untuk melawan virus ini, kalau tidak virus akan lama baru hilang,” lanjut Beni.

Saat menyerang tanaman jeruk, virus CVPD ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal, perlahan tanaman jeruk akan layu dengan diawali daun yang layu dan buah yang tidak bagus. Lama kelamaan tanaman jeruk yang terserang virus ini akan mati (tan/06).

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1941 kali