Indeks

Pertumbuhan Ekonomi Nasional Ditargetkan 5,8 Persen

Ilustrasi Pemerintah dan DPR resmi menyepakati kisaran asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2026, termasuk proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga 5,8 persen dan nilai tukar rupiah Rp16.500–16.900 per dolar AS.

KalbarOke.com – Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyepakati kisaran asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026. Kesepakatan ini diumumkan dalam Rapat Paripurna DPR yang dihadiri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Kamis 24 Juli 2025.

Laporan hasil pembahasan disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Jazilul Fawaid. Dalam paparannya, ia menguraikan sejumlah parameter utama yang akan menjadi fondasi penyusunan RAPBN dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026.

Adapun kisaran asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2026 meliputi:

Pertumbuhan ekonomi: 5,2% – 5,8%

Inflasi: 1,5% – 3,5%

Nilai tukar rupiah: Rp16.500 – Rp16.900 per US$

Suku bunga SBN 10 tahun: 6,6% – 7,2%

Harga minyak mentah Indonesia (ICP): US$60 – US$80 per barel

Lifting minyak bumi: 605.000 – 620.000 barel per hari

Lifting gas bumi: 953.000 – 1.017.000 barel setara minyak per hari

Sementara itu, postur makro fiskal RAPBN 2026 diproyeksikan sebagai berikut:

Pendapatan negara: 11,71% – 12,31% terhadap PDB

Belanja negara: 14,19% – 14,83% terhadap PDB

Keseimbangan primer: -0,18% hingga -0,22% terhadap PDB

Defisit anggaran: -2,48% hingga -2,53% terhadap PDB

Pembiayaan anggaran: 2,48% – 2,53% terhadap PDB

“Laporan ini akan menjadi dasar penyusunan RUU APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan yang akan disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 15 Agustus 2025 mendatang,” ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya @smindrawati.

Menkeu juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang solid antara pemerintah dan DPR. Ia menegaskan bahwa sinergi ini menjadi kunci dalam menghasilkan APBN yang kredibel dan mampu menjawab tantangan pembangunan nasional.

“APBN harus tetap menjadi instrumen utama dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat dan mencapai cita-cita besar bangsa Indonesia,” tutup Sri Mulyani. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 35 kali

Exit mobile version