PONTIANAK, KB1 – Kebijakan PT Pertamina (Persero) yang menaikkan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram menuai protes warga di Kota Pontianak. Hal tersebut terjadi karena PT Pertamina menerapkan penyesuaian harga yang dilihat per tiga bulan sekali. Dimana, harga elpiji 12 kg mengikuti harga pasar dunia yang mengakibatkan tidak stabilnya harga gas elpiji 12 kilogram.
Warga Jalan Parit H Husin 2, Ita (36), mengaku bingung karena harga pasti tidak menentu dan bisa mengakibatkan langka.
“Karena mungkin akan terjadi penimbunan gas oleh pihak yang tak bertanggung jawab,” kata Ita.
Menurutnya, harga tidak menentu ditakutkan masyarakat dibodohi karena tidak semua masyarakat tahu kisaran harga gas elpiji yang terbaru.
Sementara dampak dari kenaikan gas elpiji 12 kilogram membuat masyarakat yang biasa menggunakan tabung biru ini berubah menggunakan tabung melon atau tabung yang 3 kilogram sehingga membuat elpiji melon ikut langka.
Edi pedagang mengatakan sejak pemerintah menaikan gaas elpiji 12 kilogram membuat masyarakat beralih ke elpiji 3 kilogram. Sehingga elpiji 3 kilogram sering kehabisan stok (Sai/03)
Artikel ini telah dibaca 1331 kali