PONTIANAK, KB1 – Pesatnya pertambahan kendaraan bermotor dan pembakaran lahan yang menghasilkan gas karbon di Kalimantan Barat mengundang keprihatinan dari anggota DPRD Kalbar Hendri Makaluasc. Dia meminta kepada semua pihak agar lebih bijak dalam mengambil tindakan dengan cara memperhatikan kelestarian lingkungan dan menumbuhkan jiwa ramah lingkungan.
“Udara yang kotor sangat berbahaya bagi kesehatan jika terhirup oleh kita, apalagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih rendah,” kata Hendri, kepada kalbarsatu.com, Kamis (4/12/2014).
Gas karbon baik CO maupun CO2 merupakan gas buangan yang sebagian besar dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna mesin-mesin berbahan bakar karbon seperti bensin turunannya. Jika terakumulasi di udara dalam jumlah besar, maka gas ini akan menyebabkan penuruna kualitas udara. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain adalah efek rumah kaca. Akibatnya suhu bumi akan semakin meningkat. Selain itu, pencemaran gas karbon juga menyebabkan pencemaran udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Untuk itu menjaga kualitas udara agar tetap pada ambang batas yang sehat harus menjadi perhatian semua pihak, misalnya dengan tidak membakar lahan dan menekan laju pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak terkendali,” ujar Hendri.
Berdasarkan data dari DLLAJ Kota Pontianak, pertumbuhan jumlah kendaraan di daerah ini mencapai angka 0,2 persen pertahunnya. Pada tahun 2013 saja, Kota Pontianak dijejali sebanyak 546.726 unit kendaraan bermotor. Maka bisa dibayangkan begitu besarnya pasokan gas karbon yang dihasilkan dari aktifitas kendaraan tersebut. Maka untuk mengimbangi cemaran gas karbon, Hendri Makaluasc meminta semua pihak ambil bagian dalam proses penghijauan lingkungan.
“Cara paling sederhana adalah biasakan diri menanam pohon, program pemerintah untuk penghijauan saya lihat juga sudah cukup baik, tinggal bagaimana agar program tersebut berkesinambungan dan merangkul ruang lingkup yang lebih luas, Lingkungan perlu dijaga karena itulah warisan untuk anak cucu kita,” jelas Hendri.
Ia menambahkan, menanam pohon dapat mengurangi cemaran gas karbon. Karena vegetasi tersebut dapat menyerap gas karbon untuk fotosintesis. Selain itu, tumbuh-tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang secara tidak langsung menstabilkan suhu udara.
“Jiwa ramah lingkungan dapat dibentuk pada setiap individu masyarakat sedini mungkin, ini demi menjaga kelestarian lingkungan tempat tinggal kita,” harapnya. (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 1456 kali