PONTIANAK, KB1 – Tak hanya sebagai sarana transportasi saja, Sungai Kapuas juga dimanfaatkan oleh warga untuk memelihara bibit berbagai jenis ikan jenis air tawar. Seperti yang digeluti oleh Jayadin, warga tepian sungai kapuas ini sukses mendulang rupiah dengan meniti usaha tambak ikan nila.
“Peliharanya lebih mudah, karena kita tidak perlu mengganti air seperti tambak ikan di darat,” ujar Jayadin, sambil melempar pakan ikan di tambaknya, Senin (27/10/2014).
Pemanfaatan keramba jaring apung di daerah aliran sungai ternyata membuahkan hasil bagi warga tepian sungai Kapuas. Usaha ini mempunyai potensi besar dari sisi perekonomian rakyat. Peluang inilah yang mampu dilirik Jayadi, untuk menopang hidup keluarganya. “Yang penting kita ulet, setiap hari kita kasi makan secara rutin biar ikannya cepat besar dan sehat,” kata Jayadin.
Setiap hari, Jayadi selalu merawat ikan-ikan yang berada di dalam keramba jaring apung di sungai Kapuas. Ribuan bibit – bibit berbagai jenis ikan memenuhi setiap jaring yang terpasang di setiap keramba. “Kita ada pasaran sendiri yang siap mengambil ikan jika masa panen tiba, namun kita juga tetap menjual kalau ada orang yang beli ke sini,” jelas Jayadin.
Usaha budidaya ikan nila telah lama dilakukan Jayadin. Dia menilai Sungai Kapuas sangat cocok untuk memelihara ikan air tawar meski kualitas air Sungai Kapuas saat ini cukup memprihatinkan. ”Kita tahu sendiri-lah bagaimana Sungai Kapuas, airnya kotor tapi masih bisalah untuk memelihara ikan nila,” ungkap Jayadin.
Meski kualitas air sungai Kapuas cukup memprihatinkan, namun tidak mengurangi niat Jayadin untuk terus membudidayakan ikan air tawar di Sungai terpanjang di Indonesia ini. Apalagi dia berkeyakinan, kebutuhan ikan air tawar cukup tinggi yang sangat menjanjikan peluang usaha budidaya ikan.
“Untungnya lumayan kalau panen, sedangkan bila air asin masuk di sungai ini, tidak terlalu berpengaruh dengan kondisi ikan,” katanya. (dik)
Artikel ini telah dibaca 1729 kali