PONTIANAK, KB1 – Warga mulai mengeluhkan kenaikan harga elpiji 3 kilogram menembus harga Rp 17 ribu per tabung di Kota Pontianak. Padahal harga gas LPG 3 kilogram pada tingkat pangkalan, sesuai HET Pemda untuk Kota Pontianak adalah 14.500, – per tabung.
“Kita tidak ada dengar kabar kalau harga gas elpiji 3 kg naik, tapi kenyataannya ditingkat pengecer harganya sekarang Rp 17 ribu per tabung,” kesal Sutiarti, warga Jalan H Rais A Rahman, Pontianak Barat, Selasa (28/10/2014).
Ia mengatakan, kalau beli di pangkalan harga gas LPG 3 kilogram dijual Rp 15 ribu. Namun celakanya, di pangkalan gas elpiji selalu kosong. Sehingga warga terpaksa membeli ke pengecer di warung-warung. “Itu pun kita nyarinya susah, pas kehabisan mesti keliling nyari gas,” sesalnya.
Kesulitan serupa juga dirasakan Delimawati, warga Jalan RE Marta Dinata, Pontianak Barat. Dia terpaksa membeli gas LPG 3 kilogram subsidi pemerintah di tingkat pengecer. Pasalnya, elpiji 3 kilogram di pangkalan dekat rumahnya selalu kosong.
“Jarang sekali buka, paling kalau gas datang di pangkalan langsung diserbu pengecer. Kita terpaksa beli di pengecer dengan harga 17 ribu,- pertabung,” katanya.
Menurut dia, harga gas LPJ dijual Rp 17 rubu tidak sesuai dengan pengumuman pemerintah ketika ada konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji subsidi, di masa silam. Sebab nyatanya sekarang, harga elpiji 3 kilogram yang dijual tidak mampu diawasi pemerintah, termasuk penyalurannya ke masyarakat.
“Sudah biasa kalau gas di rumah habis, kita kesulitan nyarinya. Kadang sehari atau dua hari kemudian baru ada lagi gas dijual, itu pun belinya mahal di eceran,” jelasnya. (del)
Artikel ini telah dibaca 1425 kali