Polisi Musnahkan Ribuan Telur Penyu Selundupan

PONTIANAK,KB1-Kepolisian Sektor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3L) Pontianak memusnah 1700 telur penyu, di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Pontianak, Sungai Raya Dalam, Kamis (25/06) pagi.

Jumlah itu di antaranya 400 telur ukuran besar dan 1300 kecil. Pemusnahan ini juga melibatkan BKSDA Kalbar dan Karantina Pertanian Kelas I Pontianak.

Kapolsek KP3L, IPTU Hery Purnomo menjelaskan polisi berhasil menggagalkan setelah petugas menaruh kecurigaan terhadap salah seorang warga yang mengambil barang titipan. Ketika diperiksa ternyata isinya merupakan telur penyu. “Alasanya telur ini akan digunakan untuk acara perkawinan. Tetapi kita tidak percaya karena tidak mungkin sebanyak ini akan digunakan,” kata Hery.

Hery pun menegaskan bahwa polisi telah menetapkan tersangka dalam kasus ini. Tersangka itu merupakan, Rahmawati. warga yang mengirimkan telur dari Pulau Natuna.“Tersangka sudah ada, namun saat di cek oleh petuigas alamat yang digunakannya ternyata palsu.Begitu dicek kembali oleh Polres dan Polsek di sana, yang bersangkutan sudah tidak ada,” tegas Hery.

Baca :  Habib Taufiq Assegaf Kawal Langsung Muswil Perdana DPW Rabithah Alawiyah Kalbar

Sementara orang yang menerima telur penyu dikenakan wajib lapor. Hal itu dilakukan karena dia tidak mengetahui jika tersangka akan mengirimkan telur penyu. “Penerima telur itu, Jamilia dan dikenakan wajib lapor,” tambahnya.

Kendati demikian, jelas dia, kasus ini ditangani pihak kepolisian. Hingga saat ini sudah masuk dalam tahap penyidikan polisi. “Kita tetap tindak lanjuti kasus ini. Karena itu kita berkoordinasi terus dengan Polres Natuna,” tegas dia.

Sementara itu Jamalia mengaku tidak tahu jika dirinya di kirimi telur penyu. Kedatangannya ke pelabuhan untuk mengambil uang dan barang yang dikirim dari Pulau Natuna.“Saya tidak tahu kalau yang dikirim itu telur penyu. Saya mau mengambil uang setoran,” jelas dia.

Baca :  Habib Taufiq Assegaf Kawal Langsung Muswil Perdana DPW Rabithah Alawiyah Kalbar

Ternyata hal itu malah membuatnya berurusan dengan polisi. Padahal bukan kali ini saja dia menerima kiriman dari Pulau Natuna. Tetapi yang dikirim iu bukannya telur penyu melainkan ikan asin.“Biasanya yang dikirim ikan asing dan itu juga sanak saudaranya. Ini sudah ketiga kalinya saya menerima kiriman,” akuinya.

Sedangkan uang diterimanya itu merupakan hasil jualan baju di Pulau Natuna. Wanita yang tinggal di Kabupaten Bengkayang ini mengirimkan pakaian untuk dijual di Pulau Natuna. Hasilnya dia menerima berupa kiriman uang.“Biasanya nitip uang, tapi tidak tahu bisa menitip barang ini,” ujar dia. (dik/06)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1598 kali