KalbarOke.Com – Sebuah pemandangan luar biasa terhampar di Jalan Tanjung Harapan, Pontianak Timur, pada Rabu (20/8). Ribuan warga duduk bersila, berjejer sepanjang 1,3 kilometer, siap menyantap hidangan dalam tradisi saprahan Robo-robo. Acara makan bersama ini menjadi bagian utama dari perayaan budaya Robo-robo yang diadakan untuk keempat kalinya di Kota Pontianak.
Bukan hanya warga, tetapi juga Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono bersama jajaran Forkopimda turut berbaur, menikmati hidangan dan kebersamaan yang hangat.
Robo-robo adalah wujud syukur masyarakat Pontianak atas segala nikmat yang diberikan Tuhan. Wali Kota Edi Kamtono menjelaskan bahwa tradisi ini juga menjadi doa bersama agar dijauhkan dari bencana dan musibah.
“Rasa syukur ini kita wujudkan dalam bentuk silaturahmi, doa bersama, dan makan bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Robo-robo memiliki tiga nilai penting:
1. Spiritual: Sebagai ungkapan rasa syukur dan doa tolak bala.
2. Ritual: Terlihat dari berbagai kegiatan khas seperti lomba membuat ketupat colet dan festival kuliner.
3. Hiburan: Kegiatan ini dikemas dengan beragam acara yang menyenangkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Ketua Panitia, Hazmi A Razak, Robo-robo adalah kearifan lokal yang sudah mengakar kuat. Tradisi ini dilakukan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar, waktu yang dipercaya sebagai turunnya musibah. Melalui tradisi ini, masyarakat memohon keselamatan dan saling berbagi.
Ada tiga konsep utama yang dipegang teguh dalam tradisi ini:
1. Berbagi: Warga membawa makanan dari rumah sebagai bentuk sedekah.
2. Silaturahmi: Momen ini mempererat tali persaudaraan antarwarga.
3. Munajat: Doa bersama untuk keselamatan dan tolak bala.
Acara ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga upaya melestarikan budaya agar tidak hilang ditelan zaman. Wali Kota Edi berharap Robo-robo bisa menjadi agenda tahunan yang menarik pengunjung dari luar Pontianak, bahkan dari luar Kalimantan Barat.
“Kami berharap agenda ini rutin digelar setiap tahunnya, sehingga adat budaya Kota Pontianak tetap dikenal oleh generasi muda,” pungkasnya. (prkpm/01)
Artikel ini telah dibaca 17 kali