PONTIANAK, KB1- Sejumlah warga di Kota Pontianak mulai resah begitu mendengar kabar pemerintahan Jokowi-JK akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Keputusan ini menuai tangapan. Mulai dari pedagang, dan mahasiswa.
Ditemui kalbarsatu.com, seorang pedagang kelontong, namanya enggan disebutkan mengaku khawatir BBM begitu harga BBM naik, harga kebutuhan pokok ikutan naik.
“ Ya kita mau bagaimana lagi, kita hanya masyarakat biasa kalau pemerintah mau menaikan BBM bersubsidi kita menolak pun lewat mana,” tuturnya.
Saat ditanya masalah kenaikan bahan-bahan pokok. “ Kita sebagai pedagang akan mengikuti harga pasarlah,” tuturnya.
Rahayu, warga Pontianak berpendapat sama. Menurutnya kenaikan harga BBM justru memberatkan masyarakat kecil. “Kami sebagai masyarakat kecil sebenarnya tidak menyukai dengan kenikan BBM karena beban hidup pasti bertambah,” katanya.
Aktivis mahasiswa Untan, Budi menyebutkan adanya rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM berdampak besar bagi perkonomian di Kalbar. Terutama para buruh dan petani.
“Beban hidup mereka pasti berat. Pengeluaran untuk biaya hidup semakin bertambah, sementara pendapatan mereka justru minim,” katanya.
Dampak lainnya, daya beli masyarakat akan menurun dan mengakibatkan perekomonian diprediksi tersendat, lantaran kebutuhan bahan pokok ikutikutan alami kenaikan.(sai/01)
Artikel ini telah dibaca 1542 kali