PONTIANAK, KB1 – Banyak faktor yang bisa menyebakan gendang telinga seseorang mengalami kerusakan. Salah satunya adalah terkena benturan yang keras seperti yang dialami oleh Chandra Andreas, Siswa SMA Taruna Bumi Khatulistiwa. Lamanya proses pemulihan cedera ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kerusakan yang terjadi.
dr Mira Delima Asikin MMR mengatakan membran timfani atau yang dikenal juga dengan sebutan selaput gendang telinga merupakan salah satu organ pendengaran yang berfungsi untuk menangkap getaran suara dan menyalurkannya ke sistem syaraf pendenganran. Selaput ini dapat mengalami kerusakan akibat kontak fisik ataupun benturan yang sangat keras pada bagian luar telinga.
“Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan membran timfani rusak diantaranya benturan yang keras, kontak fisik dengan benda luar seperti cutton bud, serta peradangan,” kata dr Mira kepada kalbarsatu.com, Kamis (6/11/2014).
Menurut dia, kerusakan yang terjadi pada selaput gendang telinga memang dapat dipulihakan. Namun lamanya waktu yang diperlukan sangat tergantung dari tingkat kerusakan yang terjadi. Kerusakan ringan umumnya dapat pulih dengan sendirinya, sedangkan untuk kerusakan yang parah umumnya memerlukan tindakan operasi.
“Kalau proses pemulihannya sangat tergantung dari kerusakan yang terjadi, kalau yang rusak cuma bagian tepi umumnya bisa pulih dengan sendirinya, namun jika bagian tengah yang berlubang itu perlu tindakan operasi oleh dokter THT,” jelasnya.
dr Mira menambahkan, dampak dari kerusakan selaput gendang telinga umumnya adalah gangguan pendengaran. Besar tidaknya gangguan pendengaran yang terjadi adalah berbanding lurus dengan tingkat kerusakan pada selaput gendang tersebut.
“Penanganan secara seksama dari tenaga ahli sangat diperlukan untuk cedera ini agar tidak mengganggu aktifitas korban yang masih berstatus pelajar,” katanya (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 2280 kali