Pontianak – Guna mengantisipasi adanya kecurangan money politik pada pemilu 2019, Polresta Pontianak Kota akan membentuk satuan tugas operasi tangkap tangan (Satgas OTT). Khususnya kecurangan money politik pada saat hari H pencoblosan, seperti serangan fajar.
Terkait Satgas OTT tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Pontianak, Deni Nuliadi mengatakan, pihaknya merasa senang dan terbantukan. Terlebih selama ini, sudah banyak energi dan sumberdaya yang telah dikeluarkan.
“Kita merasa sangat senang ya, itu betul betul kita sangat terbantukan. Karena kita dalam 20 bulan proses persiapan pemungutan suara ini, itu sudah banyak energi dan sumber daya yang kita keluarkan,” jelasnya.
Dengan adanya Satgas OTT, Deni Nuliadi berharap Pemilu 2019 berjalan aman, tertib, lancar dan sesuai dengan peraturan perundangan undangan. Serta hasilnya tidak mengecewakan.
“kita tidak ingin proses pemilu ini yang sudah sekian lama kita susun dan laksanakan lantas kemudian hasilnya mengecewakan. Untuk itu, bantuan bantuan terkait pengamanan ini sangat membawa angin segar bagi kita. Dalam hal proses pemilu ini bisa berjalan aman tertib lancar dan sesuai dengan peraturan perundangan undangan,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Lembaga, Bawaslu Kota Pontianak, Irwan Manik Radja mengatakan, pihaknya menyambut baik semangat Kapolresta Pontianak Kota.
“kita sambut baik semangat beliau. Beliau tadi sudah minta pada Wakasat Reskrim untuk membentuk Satgas OTT, yang akan dibentuk setiap Polsek mungkin. Dan kita juga akan patroli bersama sama pada hari Minggu tenang,” jelas Irwan Manik Radja. (ZZ)
Artikel ini telah dibaca 1604 kali