Produktivitas Padi Rendah, Cadangan Beras Dipasok Dari Luar

Bulog Sub Divisi Regional Wilayah II Sintang, masih kesulitan menyerap gabah dan beras petani lokal. Hal ini dipicu oleh rendahnya produktivitas hasil panen petani padi dan kurangnya lahan pertanian di Kabupaten Sintang. Sehingga kebutuhan cadangan beras Sintang masih dipasok dari luar daerah.

Saat ini, kebutuhan beras untuk masyarakat di Kabupaten Sintang mencapai 20 ribu ton perbulan. Kondisi ini tidak sebanding dengan hasil produksi panen petani lokal dalam sekali panen. Jika ada surplus paling banyak 40 ton saja, sementara Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional Wilayah II Sintang membutuhkan puluhan ton untuk kuota stok daerah.

Kepala Perum Bulog Sub Drive Sintang, Fendi Kurniawan, menjelaskan selama ini, hasil pertanian padi petani peladang masyarakat hanya habis untuk dikonsumsi sendiri. Sehingga hampir tidak ada surplus untuk bisa dibeli Bulog sebagai beras cadangan pemerintah di Kabupaten Sintang.

Persoalan lain yang terjadi di Bumi Senentang adalah terkait dengan patokan harga Bulog yang masih belum sesuai dengan harga pasaran gabah petani. Dimana harga gabah petani perkilo lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah. Harga perkilo tingkat petani di Sintang saat ini sekitar 11 ribu Rupiah, sedangkan harga patokan dari pemerintah delapan ribuan per kilogram.

Meski produktivitas hasil padi lokal rendah, namun tidak mempengaruhi ketersediaan stok pangan di Sintang. Sebab seperti disampaikan Fendi, stok cadangan pangan senantiasa tercukupi dan tersedia di gudang logistik. Dimana kebutuhan tersebut aman dengan dipasok dari luar daerah, atau kabupaten kota lain di Kalbar (ONO)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 987 kali