PONTIANAK, KB1 – Pakar Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Eddy Suratman memiliki pandangan berbeda mengenai rencana kenaikan harga BBM yang akan dilakukan pemerintah. Dekan Fakultas Ekonomi ini menganggap kenaikan harga BBM adalah hal yang wajar, namun dia juga meminta pengalihan subsidi benar-benar untuk kepentingan masyarakat luas.
“Kenaikan harga BBM adalah sesuatu yang wajar dalam upaya pemerintah menekan besarnya biaya subsidi,” ujar Eddy, kepada kalbarsatu.com, Jumat (7/11/2014).
Meski demikian, Eddy juga menilai reaksi masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM merupakan hal yang wajar pula. Sebab kenaikan harga BBM akan memperbesar biaya pengeluaran hidup mereka. “Namun aksi penolakan tersebut tidak boleh dilakukan secara berlebihan, sebab menurut teori keseimbangan dalam ilmu ekonomi, pihak-pihak yang terkena dampak kenaikan harga BBM pasti akan melakukan penyesuaian,” katanya.
Ia menyoroti subsidi BBM yang tidak tepat sasaran dinilai sebagai bentuk pemborosan anggaran negara. Sebab BBM bersubsidi tidak hanya digunakan oleh kalangan masyarakat dengan ekonomi lemah saja. Oleh sebab, lanjut dia, jika subsidi dihapuskan maka peruntukkannya untuk masyarakat kecil akan lebih mudah dilakukan.
“Yah dengan besarnya anggaran yang diperoleh pemerintah jika subsidi dihapuskan, pemerintah akan lebih mudah menempatkan alokasi dana secara tepat,” jelasnya. (Tan/02)
Artikel ini telah dibaca 1479 kali