Ritual Adat Nosu Minu Podi Dan Mpokant Podagi Digelar

Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau saat menggelar ritual adat Nosu Minu Podi dan Mpokant Podagi, Selasa (7/7/2020) pagi, di Rumah Betang Raya Dori Mpulor Sanggau. Foto Teodarus

Sanggau – Gawai Dayak ke-16 Tahun 2020 tingkat Kabupaten Sanggau terpaksa dilaksanakan dengan tidak ada serangkaian acara pesta seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena menghindari keramaian akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini masih belum mereda. Meski demikian, Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau tetap menggelar ritual adat Nosu Minu Podi dan Mpokant Podagi, Selasa (7/7/2020)  Pagi di Rumah Betang Raya Dori Mpulor Sanggau.

“Pelaksanaan gawai dayak dilakukan hanya dengan menggelar ritual adat karena wajib dan sakral, yakni ritual adat nosu minu podi dan ritual mpokant podagi yang merupakan ritual adat memberi makan kepada leluhur menurut kepercayaan masyarakat adat dayak,” jelas Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Sanggau.

Menurut dia, pelaksanaan ritual adat juga digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dirinya juga berharap masyarakat adat dayak tidak berkecil hati. “Saya berpesan agar masyarakat dayak tetap kompak serta mau dan rela meluangkan waktu untuk melestarikan adat istiadat dan budaya dayak,” pintanya.

Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau saat menggelar ritual adat Nosu Minu Podi dan Mpokant Podagi, Selasa (7/7/2020) pagi, di Rumah Betang Raya Dori Mpulor Sanggau. Foto Teodarus

Sekretaris Dewan Adat Dayak Kabupaten Sanggau, Urbanus menjelaskan serangkaian ritual adat Nosu Minu Podi yang dilakukan masyarakat berisi doa kepada Tuhan menggunakan bahasa kampung atau dayak. Dimana benih padi diambil semangatnya lalu diangkat setinggi tinginya diiringi dengan doa dan dibawa ke lumbung padi yang ada di rumah Betang Raya Dori Mpulor Sanggau.

Sementara itu, Bupati Sanggau Paolus Hadi menambahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah memfasilitasi seluruh acara yang berkaitan dengan adat istiadat dan kebudayaan di Kabupaten Sanggau. Untuk gawai dayak sudah menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan setiap tanggal 7 Juli di tingkat Kabupaten Sanggau.

“Mengingat situasi pandemi Covid-19 maka pelaksanaannya tidak dilakukan dengan serangkaian lomba-lomba kebudayaan dan lain sebagainya, namun dilaksanakan sebagai ucapan syukur secara adat dan agama,” jelasnya. (Teo)

 

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1821 kali