PONTIANAK, KB1 – Sebanyak 80 persen dari 6000 unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Pontianak sudah mendapat bantuan modal dari perbankan.
“Jika UMKM tersebut bukan fiktif, tentu akan dibantu pihak perbankan untuk permodalannya, karena perbankan tersebut memiiki dana dari corporate social responsibility (CSR),” ungkap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Pontianak Utin Sri Lena Candramidi.
Menurut Utin, untuk mewujudkan kemandirian sektor perdagangan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berdaya saing, UMKM diharapkan bisa lebih meningkatkan produk mereka baik dari segi kemasan, rasa maupun bentuknya. Untuk menuju berdaya saing itu, setiap UMKM harus memiliki jiwa inovasi sehingga ada peningkatan dari yang mikro nanti akan mengarah ke usaha kecil yang akhirnya mengarah kepada usaha menengah dan tidak menutup kemungkinan naik menjadi pengusaha.
“Mereka jangan sampai terlena dengan produk yang sudah mereka miliki. Harus banyak belajar dan menambah pengetahuan kemudian menerima pelatihan-pelatihan dari orang yang lebih tahu atau yang lebih berhasil untuk meningkatkan produk mereka sehingga memiliki daya saing,” tuturnya.
Utin berharap setiap UMKM itu harus diakui, baik oleh pengusaha muda maupun pengusaha besar bahwa UMKM itu juga memberikan kontribusi besar dalam peningkatan perekonomian di setiap daerah. “Kalau di Kota Pontianak, UMKM memang sangat berperan,” pungkasnya. (03)
Artikel ini telah dibaca 1401 kali