PONTIANAK, KB1 – Irigasi dalam pertanian sangat penting karena terkait pengelolaan, penyediaan dan kecukupan air bagi tanaman khususnya padi sawah. Karena itu, pembangunan jaringan irigasi dan perbaikan irigasi yang rusak mesti dilakukan untuk peningkatan produktivitas padi.
“Sejauh ini dari total sawah yang ada sekitar 546 ribu hektar, hanya tercatat sekitar 100 ribu hektar lahan sawah beririgasi, sedangkan sisanya berupa sawah tadah hujan, pasang surut dan lebak,” kata Ir. Hazairin, MS, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat.
Menurut dia, kondisi ini tentu saja menjadi penghambat bagi peningkatan produksi padi Kalbar karena sebagian besar sawah masih mengandalkan pengelolaan air secara alam. Maka untuk dapat mengelola dan menyediakan air yang cukup bagi persawahan, infrastruktur jaringan irigasi harus mutlak tersedia dalam kondisi baik.
“Pembangunan infrastruktur pertanian memang harus mendapat perhatian serius, tidak hanya jaringan irigasi, akses jalan dan infrastruktur lainnya juga dibutuhkan secara baik untuk membantu petani kita,” ungkapnya.
Ia menambahkan dampak utama dari irigasi yang baik akan mengurangi potensi kegagalan petani di saat banjir maupun kekeringan. Sehingga secara otomatis produksi padi akan naik. Dengan demikian, pendapatan petani tentu meningkat dan menjadikan petani lebih sejahtera. (deL/02)
Artikel ini telah dibaca 1961 kali