PONTIANAK, KB1- Diskusi “Membangun Media di Kalbar,” di kafe Corner, Jalan Gajah Mada Pontianak, digelar kalbarsatu.com, memancing mahasiswa untuk berbagi pengalaman, pada sore itu ikut terlibat dalam diskusi.
Perwakilan BEM Fakultas Pertanian Untan, Andi punya pengalaman menarik bagaimana media lokal masih berpihak pada narasumber tertentu dalam menulis pemberitaan. Belum lama ini ia pernah menjalani Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di daerah perbatasan, Kecamatan Enthikong, Sanggau.
“Daerah itu masih sangat tertinggal’” katanya. Mulai dari akses infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya. “Sayang, belum banyak wartawan yang menuliskan berita itu,” katanya. Yang terjadi justru sebaliknya. Yang lebih menghiasi pemberitaan justru tokoh elite tertentu.
“Ada kesan pilih kasih dalam menuliskan pemberitaan,” tuturnya. Begitu juga di tingkat nasional. Menurutnya masih ada media yang tidak independen. Fungsi media lebih tertuju pada pencitraan.
“Yang banyak terjadi, lebih banyak mementingkan kekuatan politik tertentu,” katanya.
Ia pun berharap banyak kehadiran media kalbarsatu.com ini mampu menjawab tantangan itu dengan menyampaikan dengan baik kepada pembacanya.
Mahasiswa Untan asal Sambas, Tajudin justru meminta panelis untuk menyampaikan tips bagaimana cara menulis dengan baik. Alasannya, cukup sederhana. Saat ini banyak mahasiswa yang melupakan tradisi membaca dan menulis. Padahal, menghidupkan kembali tradisi itu, justru membawa keuntungan tersendiri.
“Secara tidak langsung, mereka menjadi bagian dalam mengawal pembangunan di daerahnya melalui tradisi itu. (ags)
Artikel ini telah dibaca 1571 kali