PONTIANAK, KB 1 – Musim kering dan cuaca buruk yang melanda Propinsi Kalimantan Barat pada penghujung tahun 2015 ini mengakibatkan sejumlah pengusaha tani di Kota Pontianak merugi. Hasil panen mereka jaoh merosot dibanding kondisi normal akibat cuaca panas dan meningkatnya serangan hama burung. Suparjo satu diantara pengusaha tani di Jalan Karya Baru Pontianak Selatan mengaku hasil panennya saat ini hanya 350 kilo per-hektar, jumlah ini dua kali lebih kecil dari biasanya.
“Panen terakhir jauh turun, biasanya dapat 700 sampai 800 kilo dalam satu hektar sawah saya, penyebab utamanya serangan hama burung itu banyak sekali, kita tidak bisa mengendalikannya” cerita Suparjo pada kalbarsatu.
Namun saat musim kering para pengusaha tani di Pontianak Selatan tidak mengalami kesulitan mendapatkan sumber air untuk mengairi sawah mereka. Sumber air bisa mereka dapatkan dengan cara membendung air parit. Hanya perlu kerja ekstra untuk melakukannya.
“Kalau air sih tidak terlalu masalah, masih bisa kita tanggulangi dengan cara membendung parit-parit di sekitar sawah” lanjut Supardjo.
Para pengusaha tani di Kota Pontianak tidak dapat berbuat banyak menghadapi serangan hama burung. Mereka tetap menggarap sawahnya meski keadaan tidak menguntungkan. Hal ini mereka lakukan karena bertani merupakan mata pencaharian utama mereka (zak/06).
Artikel ini telah dibaca 1484 kali